
Wisata Candi Prambanan: Sejarah, Lokasi, Harga Tiket Masuk ~ KotaJogja.co.id (Wisata Jogja). Candi Prambanan (Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀) adalah salah satu destinasi wisata favorit di Jogja. Di Candi Prambanan kita bisa melihat belajar sejarah dan juga melakukan refresing atau rekreasi. Untuk mengulas Candi Prambanan secara lengkap Kota Jogja menyiapkan artikel Candi Prambanan meliputi sejarah atau asal-usul , Lokasi dan Update harga tiket masuk candi prambanan terbaru.
Contents
- 1 Info Wisata Candi Prambanan
- 2 Fasilitas Wisata Candi Prambanan
- 3 Alamat dan Cara Menuju Lokasi Candi Prambanan
- 4 Jam Buka Candi Prambanan
- 5 Harga Tiket Masuk Candi Prambanan
- 6 Komplek Candi Prambanan
- 7 Sejarah Singkat Candi Prambanan
- 8 Asal Usul Nama Prambanan
- 9 Kapan Candi Prambanan Ditemukan Kembali Setelah Hilang
- 10 Lengenda Candi Prambanan
- 11 Info Wisata Jogja Lainnya:
- 12 Warung Kopi Klotok Kaliurang Jogja: Harga Menu, Rute dan Daya Tarik
- 13 Lynn Hotel by Horison: Tempat Ideal untuk Momen Pernikahan dan Dinner Romantis di Tengah Kota Jogja
- 14 Jogja Bay Waterpark: Info Harga Tiket, Wahana, Rute, Fasilitas Waterboom Jogja
- 15 Pantai Slili: Harga Tiket Masuk, Rute dan Daya Tarik Wisata
- 16 Suraloka Interactive Zoo
- 17 Pantai Wediombo Jogja: Daya Tarik, Foto, Rute Lokasi dan Harga Tiket Masuk
Info Wisata Candi Prambanan
Baca juga: Info Wisata Jogja Terbaru
Fasilitas Wisata Candi Prambanan
Toilet
Parkir Luas
Mushola
Tempat Makan
Oleh-oleh
Foto
Baca juga: Info Transportasi Jogja

Seperti yang sudah disampaikan pada informasi diatas bahwa alamat dari Candi Prambanan yakni di Jalan Raya Jogja – Solo Km 16, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia. Untuk jaraknya sendiri kurang lebih sekitar 17 KM dari pusat Kota Yogyakarta.
Untuk menuju ke lokasi Candi Prambanan tidak sulit karena lokasi yang strategis di pingir jalan nasional membuat semua orang mudah untuk menuju lokasi wisata tersebut. Untuk mencapai candi ini dari kota Yogyakarta, Anda dapat menggunakan transportasi umum Transjogja yang berhenti di halte pasar Prambanan. Selain itu, semua bus antar kota jurusan Solo juga dapat mengantar Anda langsung ke depan candi Prambanan.
Kota Solo dan Yogyakarta memiliki Bandara Internasional yang memudahkan para wisatawan dari luar negeri untuk mencapai destinasi ini. Bandara Internasional Yogyakarta melayani rute penerbangan internasional dari Singapura dan Kuala Lumpur. Sementara itu, Bandara Adi Soemarmo Solo melayani rute penerbangan internasional dari Kuala Lumpur.
Baca juga: Berita Jogja Terbaru
Dengan begitu banyak aksesibilitas, wisatawan dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah berkunjung ke Candi Prambanan dan menikmati keindahan serta nilai sejarahnya yang mengagumkan. Kepulangan Bandara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo Solo adalah kesempatan bagi para wisatawan untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan sejarah Indonesia yang ditawarkan oleh Candi Prambanan dan daerah sekitarnya.
Rute Dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Candi Prambanan
buat kamu yang melakukan perjalanan dari Stasiun Tugu Yogyakarta dan hendak menuju ke Candi Prambanan kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau juga bisa menggunakan kendaraan umum.
Bagi yang hendak melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi tinggal ambil arah ke timur, jangan lupa manfaatkan google maps agar kamu tidak salah jalur.
Namun buat kamu yang ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum kamu bisa memanfaatkan taksi atau ojek online. namun jika kamu ingin biaya yang murah kamu bisa menggunakan Bus Trans Jogja. Kamu bisa menggunakan bus Trans Jogja jalur 1A dan naik dari Halte Mangkubumi.
Bus Transjogja yang melayani rute Prambanan hanya jalur 1A. Anda bisa menaiki bus ini dari Halte Mangkubumi dekat Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta dan Malioboro. Jika anda berangkat dari area sekitar Terminal Bus Giwangan, Anda dapat langsung menggunakan bus jalur 1A dari terminal atau menggunakan bus antar kota jurusan Solo.
Baca juga: Info Tarif dan Rute Jalur Trans Jogja Terbaru
Rute Dari Bandara Internasional Yogyakarta ke Candi Prambanan
Di area Bandara Internasional Yogyakarta, terdapat transportasi publik yang dapat membawa Anda menuju kota Yogyakarta. Anda dapat menaiki bus DAMRI, layanan shuttle (salah satunya seperti SatelQu), atau memilih menggunakan kereta api. Jika memilih menggunakan kereta api, Anda dapat menaiki Kereta Api Bandara atau Prameks, yang berangkat dari Stasiun Wojo menuju ke Yogyakarta.
Jika Anda memilih menggunakan mobil, terdapat moda transportasi seperti taxi atau ojek online yang dapat mengantar Anda. Perjalanan dari Bandara Internasional Yogyakarta menuju Prambanan menempuh jarak sekitar 64 km.
Jam Buka Candi Prambanan
Jam Buka Wisata Candi Prambanan
06:30-17.00 WIB
Buat kalian yang hendak melakukan wisata ke Candi Prambanan kamu bisa datang mulai dari jam 06.30 hingga jam 17.00 WIB karena wisata candi tersebut buka pada jam tersebut.
Sekedar informasi tambahan jika hendak berwisata kecandi prambanan sebaiknya kamu menaati aturan yang ada di candi prambanan tersebut. Selain itu sebaiknya gunakan baju yang sopan, Buang Sampah pada tempatnya, dilarang merokok.
Baca juga: Jadwal KRL Jogja Solo
Aturan lain yang bisa kamu taati adalah mulai pertengahan 2020, pengunjung sudah tidak diperbolehkan naik ke candi. Jadi, hanya bisa sampai pelataran/halaman candi (zona 1). Ketentuan ini mungkin akan berlaku seterusnya.
Agar kamu bisa bebas mengunjungi candi Prambanan sebaiknya kamu berkunjung sebelum jam 15.00. Kenapa begitu? karena mulai jam tersebut pelataran Candi Prambanan (zona 1) akan dikosongkan dari pengunjung. Namun, kita diperbolehkan di zona 2 hingga pk 18.00.
Buat yang mau berkunjung ke Candi Prambanan hari senin sebaiknya dipikir ulang. Kenapa begitu? karena Setiap hari Senin, pengunjung juga tidak bisa masuk ke halaman Candi Prambanan. Jadi, hanya bisa sampai taman saja (zona 2).
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan

Lalu, Berapa Harga tiket masuk wisata Candi Prambanan? nah untuk harganya sendiri bervariasi. PT Taman Wisata Candi (TWC) membuat harga yang berbeda-beda untuk wisata lokal dan juga turis asing. selain itu juga membuat harga paket terusan dengan wisata candi borobudur dan juga Candi Ratu Boko. penasaran berapa berikut ini adalah harga lengkapnya:
Note: Sebagai Informasi bahwa anak-anak merupakan mulai dari usia 3 sampai dengan 10 tahun, sementara dewasa adalah usia lebih dari 10 tahun.
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan (Wisata Lokal)
Anak-Anak (3-10 Tahun)
Rp 25.000,-
Dewasa (Lebih 10 Tahun)
Rp 50.000,-
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Terusan (Wisata Lokal)
Prambanan & Borobudur (Anak)
Rp 35.000,-
Prambanan & Borobudur (Dewasa)
Rp 75.000,-
Prambanan & Ratu Boko (Anak)
Rp 40.000,-
Prambanan & Ratu Boko (Dewasa)
Rp 85.000,-
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan (Turis Asing)
Prambanan Child (3 – 10 years)
Rp 225.000,- ($15)
Prambanan Adult ( > 10 years)
Rp 375.000,- ($25)
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan (Turis Asing)
Prambanan & Borobudur (Child )
Rp 405.000,- ($27)
Prambanan & Borobudur (Adult)
Rp 675.000,- ($45)
Prambanan & Ratu Boko (Child )
Rp 405.000,- ($27)
Prambanan & Ratu Boko (Adult)
Rp 675.000,- ($45)
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Rombongan (Sekolah/Universitas)
Rombongan
Rp 25.000,-
Note: Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk* (dengan surat pengantar dari sekolah/universitas)
Baca Juga: Pantai Wediombo Jogja: Daya Tarik, Foto, Rute Lokasi dan Harga Tiket Masuk
Komplek Candi Prambanan

Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin, akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:
- 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
- 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
- 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
- 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
- 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
- 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Kompleks Candi Prambanan semula terdiri dari 240 candi besar dan kecil. Namun, saat ini hanya tersisa 18 candi, termasuk 8 candi utama, 8 candi kecil di zona inti, dan 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, sehingga hanya berupa tumpukan batu yang berserakan. Kompleks candi Prambanan dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona luar, zona tengah dengan ratusan candi, dan zona dalam yang merupakan zona tersuci dengan delapan candi utama dan delapan candi kecil.
Baca juga: Warung Kopi Klotok Kaliurang Jogja: Harga Menu, Rute dan Daya Tarik
Denah kompleks candi Prambanan berbentuk lahan bujur sangkar dan terbagi menjadi tiga zona, setiap zona dibatasi oleh tembok batu andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar bujur sangkar dengan panjang setiap sisinya sekitar 390 meter dan orientasi Timur Laut – Barat Daya. Bagian gerbang dan dinding candi di zona ini telah banyak yang hilang, kecuali gerbang selatan yang masih tersisa. Fungsi dari halaman luar ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan berfungsi sebagai taman suci atau kompleks asrama bagi para Brahmana dan murid-muridnya. Bangunan di halaman terluar kemungkinan terbuat dari kayu, sehingga sudah tidak ada yang tersisa karena sudah lapuk dan musnah.
Candi Prambanan merupakan salah satu candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, selain Angkor Wat. Trimurti, yaitu tiga candi utama, dipersembahkan untuk tiga dewa utama dalam agama Hindu: Siwa sebagai Penghancur, Wisnu sebagai Pemelihara, dan Brahma sebagai Pencipta. Dalam kompleks candi ini, Siwa lebih diutamakan dan lebih dimuliakan daripada dua dewa Trimurti lainnya. Candi Siwa menjadi bangunan utama, juga yang terbesar dan tertinggi, menjulang setinggi 47 meter.
Candi Prambanan merupakan sebuah keajaiban arsitektur dan warisan budaya berharga yang harus dijaga dan dipelihara untuk generasi mendatang. Meskipun banyak bagian candi yang hilang atau belum dipugar, keindah
Sejarah Singkat Candi Prambanan

Tak Hanya di Indonesia, Kepopuleran Candi Prambanan ini juga terdengar hinga mancanegara. ternyata kemegahan candi prambanan ini meningalkan sejarah yang panjang. Bagaimana sudah tau belum sejarah candi Prambanan itu seperti apa? mari kita bahas selengkapnya.
Baca juga: Pantai Slili: Harga Tiket Masuk, Rute dan Daya Tarik Wisata
Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia. Meski sudah banyak pakar sejarah yang mencari namun hingga saat ini siapa yang memerintah untuk membangun candi tersebut belum diketahui secara pasti. Lalu kapan pembangunan candi prambanan dilakukan?
Terkait pembangunan candi Prambanan tersebut diduga dilakukan sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Candi Prambanan, sebuah kompleks candi Hindu yang indah, memiliki denah asli berbentuk persegi panjang dan terdiri dari tiga pelataran yang berbeda: Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), dan Njeron (pelataran dalam). Pelataran luar merupakan area terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Dulu, pelataran ini dikelilingi oleh pagar batu, tetapi kini hanya tinggal reruntuhan saja. Pelataran luar saat ini adalah area kosong, dan belum diketahui apakah ada bangunan atau hiasan lain di sini pada masa lalu.
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah dengan bentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah juga dikelilingi pagar batu yang sekarang sudah runtuh. Terdapat empat teras berundak di pelataran tengah, dengan tingkatannya semakin tinggi menuju ke dalam. Di teras pertama, yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet mengelilingi pelataran, dibagi dalam empat baris oleh jalan penghubung. Namun, hampir semua candi di pelataran tengah saat ini dalam keadaan hancur, dan hanya reruntuhannya yang tersisa.
Pelataran dalam adalah pelataran yang paling tinggi letaknya dan dianggap sebagai tempat paling suci. Pelataran ini berbentuk persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu, dengan gerbang berbentuk gapura paduraksa di keempat sisinya. Saat ini, hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas, terdapat sepasang candi kecil berdenah dasar bujur sangkar seluas 1,5 m2 dengan tinggi 4 m.
Di pelataran dalam, terdapat dua barisan candi yang membujur arah utara-selatan. Di barisan barat, terdapat tiga candi yang menghadap ke timur. Candi yang paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur, juga terdapat tiga candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini dikenal sebagai candi wahana karena masing-masing dinamai sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.

Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, Candi Nandi (lembu) berhadapan dengan Candi Syiwa, dan Candi Angsa berhadapan dengan Candi Brahma. Keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda, dan Nandi memiliki bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing, terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.
Baca juga: Suraloka Interactive Zoo
Candi Prambanan adalah sebuah situs bersejarah yang mempesona dengan arsitektur yang kompleks dan beragam. Meskipun banyak candi dalam kompleks ini yang telah mengalami kerusakan, tetapi daya tarik dan keindahan yang terpancar dari situs ini masih tetap memukau pengunjung dari seluruh dunia.
Asal Usul Nama Prambanan

Candi Prambanan, nama yang diambil dari desa tempatnya berdiri, kemungkinan merupakan perubahan dari dialek bahasa Jawa yang merujuk pada teologi Hindu Para Brahman. Istilah ini menggambarkan “Brahman Agung,” yaitu realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, sering diidentifikasikan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain berpendapat bahwa “Para Brahman” mungkin mengacu pada masa kejayaan candi ini, di mana banyak brahmana yang terlibat dalam kehidupan religius dan keagamaan di kompleks ini. Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa “Prambanan” berasal dari akar kata “mban” dalam Bahasa Jawa, yang berarti “menanggung” atau “memikul tugas,” mengacu pada para dewa Hindu yang bertugas menjaga dan menjalankan keselarasan jagat.
Kompleks candi ini juga dikenal dengan nama lain yang berarti “lima gunung” dalam bahasa Khmer/Kamboja, di mana “Pram” berarti lima dan “banam” berarti gunung. Nama ini menggambarkan lima puncak gunung Himalaya di India. Ada juga catatan sejarah yang menyebutkan bahwa bangsa Jawa pernah menjajah Khmer selama 200 tahun, dan Jayawarman II, seorang pahlawan dari Jawa, membebaskan Khmer dari dominasi Jawa.
Nama asli dari kompleks candi Hindu ini berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu “Siwagrha” (Rumah Siwa) atau “Siwalaya” (Alam Siwa), merujuk pada Prasasti Siwagrha yang berusia 778 Saka (856 Masehi). Trimurti, yang terdiri dari tiga dewa utama (Brahma, Siwa, dan Wisnu), dihormati dalam kompleks candi ini. Namun, Siwa Mahadewa menduduki posisi yang paling penting di candi Siwa dan dianggap sebagai dewa yang paling dihormati dalam kompleks candi Prambanan.
Kapan Candi Prambanan Ditemukan Kembali Setelah Hilang
Candi Prambanan, yang ditemukan oleh CA. Lons pada tahun 1733, menarik perhatian dunia ketika Colin Mackenzie, seorang surveyor dari bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukannya pada masa pendudukan Britania atas Jawa. Meskipun Sir Thomas memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap terbengkalai selama beberapa dekade. Barulah pada tahun 1855, Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Namun, saat itu juga terjadi pembongkaran besar-besaran, dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak.
Sayangnya, selama penggalian pada tahun 1880-an, praktik penjarahan ukiran dan batu candi semakin berkembang. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga setempat menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.
Sebagai tambahan, masyarakat setempat memiliki dongeng lokal atau dongeng rakyat yang disebut Rara Jonggrang untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-candi ini. Kisah ini diwarnai dengan elemen fantastis, seperti raja raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam satu malam, serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Meskipun cerita ini merupakan hasil imajinasi, ia menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat sekitar candi Prambanan.
Kini, candi Prambanan diakui sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO dan menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Meskipun beberapa bagian candi mengalami kerusakan karena sejarah panjangnya, tetap saja kompleks candi ini tetap mempesona dan mengandung sejuta cerita dari masa lalu.annya dan nilai sejarahnya tetap mengagumkan dan menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Lengenda Candi Prambanan
Kisah Cinta Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso
Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah seorang putri cantik dari Kerajaan Boko, yang kemudian ditakdirkan untuk menikah dengan Bandung Bondowoso, seorang raja dari Kerajaan Pengging. Namun, Roro Jonggrang tidak ingin menikah dengan Bandung Bondowoso karena dia adalah penguasa yang kejam dan ambisius.
Dalam upaya untuk menghindari pernikahan itu, Roro Jonggrang mencari cara untuk membuat Bandung Bondowoso menghentikan niatnya untuk menikahinya. Ia memberi syarat, bahwa jika Bandung Bondowoso dapat membangun seribu candi dalam semalam, maka dia akan menikahinya.
Melihat kesempatan untuk mengesankan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso menggunakan kekuatan gaibnya untuk memanggil para jin dan roh-roh untuk membantu membangun candi-candi tersebut. Dengan bantuan makhluk halus itu, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tugasnya.
Ngeri akan keberhasilan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang mencari cara untuk menghentikan upaya tersebut. Dia berpikir untuk menipunya dengan cara membuat petualangan terlihat seperti matahari sudah terbit. Pada saat para jin dan roh-roh yang membantunya membangun candi merasa kalah dan berhenti dari pekerjaan mereka.
Merasa ditipu dan marah karena telah dibohongi oleh Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mengutuknya untuk menjadi seribu patung batu, seperti candi-candi yang hampir selesai dibangunnya. Kutukan ini akhirnya membuat Roro Jonggrang menjadi arca dan menjadi bagian dari candi yang ada di kompleks Candi Prambanan.
Dalam legenda ini, candi-candi di kompleks Candi Prambanan dianggap sebagai simbol dari seribu arca yang mewakili Roro Jonggrang yang terkutuk. Hingga saat ini, kompleks Candi Prambanan menjadi saksi bisu dari legenda cinta tragis ini dan menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Kisah Rama Sinta dan Rahwana
Candi Prambanan tidak hanya menjadi tempat suci dan situs bersejarah yang mengesankan, tetapi juga menjadi tempat yang mempesona untuk menyaksikan kisah Ramayana yang terpahat dalam bentuk relief di dinding candi. Relief cerita Ramayana ini menggambarkan berbagai adegan penting dari kelahiran Rama, penculikan Sinta oleh Rahwana, upaya penyelamatan Sinta oleh Hanoman, pertemuan kembali Rama dan Sinta, hingga penyerahan tahta Rama kepada anaknya. Relief ini dipahat dengan indah pada dinding sebelah dalam pagar sepanjang lorong galeri yang mengelilingi candi utama. Wisatawan dapat mengitari candi searah jarum jam untuk membaca kisah Ramayana dengan mengawali dari sisi timur candi Siwa dengan 42 adegan, dan melanjutkannya ke candi Brahma dengan 30 adegan.
Tidak hanya itu, tak jauh dari Candi Prambanan, kisah cinta Rama dan Sinta yang abadi ini juga dipentaskan dalam bentuk sendratari setiap Selasa malam, Kamis malam, dan Sabtu malam. Sendratari Ramayana Prambanan bahkan masuk dalam rekor dunia Guinness World Records sebagai pentas tari Ramayana yang melibatkan penari terbanyak dan telah rutin dipentaskan sejak tahun 1961 hingga 2012. Sendratari Ramayana ini menjadi simbol seni dan budaya yang luar biasa bagi Jogja.
Pementasan sendratari ini menambah daya tarik bagi para wisatawan untuk datang dan mengunjungi Candi Prambanan. Pada musim kemarau, pementasan sendratari dilakukan di luar ruangan dengan Candi Prambanan sebagai latar belakangnya yang disorot oleh lampu, menciptakan suasana magis dan megah. Melalui tarian dan musik yang indah, sendratari Ramayana Prambanan memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan menawan bagi pengunjung, dan menjadi salah satu daya tarik utama di Jogja.
Terimakasih telah membaca Pantai Wediombo Jogja: Daya Tarik, Foto, Rute Lokasi dan Harga Tiket Masuk semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di KotaJogja.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Info Wisata Jogja Lainnya:

Warung Kopi Klotok Kaliurang Jogja: Harga Menu, Rute dan Daya Tarik

Lynn Hotel by Horison: Tempat Ideal untuk Momen Pernikahan dan Dinner Romantis di Tengah Kota Jogja

Jogja Bay Waterpark: Info Harga Tiket, Wahana, Rute, Fasilitas Waterboom Jogja

Pantai Slili: Harga Tiket Masuk, Rute dan Daya Tarik Wisata

Suraloka Interactive Zoo
